Thursday, February 18, 2016

Narrative Text Bawang Putih As Well As Bawang Merah Arti Da Moral Valuenya.

Bawang Merah dan Bawang putih adalah sebuah cerita nusantara yang sangat terkenal, cerita ini mempunyai nilai moral atau Moral Value yang sangat baik dan mendidik. Berikut ini adalah Cerita Narrative Text berjudul “ Bawang Merah in addition to Bawang Putih” beserta arti dan pembahasannya. Cerita ini mempunyai nilai Moral ; Kita harus baik pada semua orang, kita harus iklas membantu, kita harus saling memaafkan, kita harus jangan rakus terhadap harta dan iklas membantu.

Bawang Putih lived alongside her pace woman nurture in addition to her pace sister, Bawang Merah. Bawang Putih’s woman nurture died when she was a baby. Her manly someone nurture remarried or thence other adult woman in addition to afterwards her pace sis was born. Unfortunately, non long after that her manly someone nurture died. Since then, Bawang Putih’s life was sad. Her pace woman nurture in addition to her pace sis treated Bawang Putih badly in addition to ever asked her to create all the household chores.

Bawang putih tinggal dengan kakak ibu tiri dan kakak tiri., yang bernama Bawang Merah. Ibu dari Bawang Putih meninggal ketika dia sedang bayi. Ayahnya menikah lagi dengan perempua lain dan kemudian adik tirinya lahir. Malangnya, tidak lama setelah itu ayahnya meninggal. Sejak kemudian, Kehidupan Bawang Putih menyedihkan. Ibu tiri dan sudari tirinya memperlakukan Bawang Putih dengn buruk dan selalu menyuruhnya untuk melakukan pekerjaan rumah tangga.

One morning, Bawang Putih was washing or thence clothe inward a river. Accidentally, her mother’s clothe were washed away past times the river. She was actually worried thence she walked along the river side to discovery the clothes. Finally she met an erstwhile woman. She said that she kept the clothe in addition to would hand them dorsum to Bawang Putih if she helped the erstwhile adult woman create the household chores. Bawang Putih helped her happily. After everything was finished, the erstwhile adult woman returned the clothes. She also gave Bawang Putih a gift. The erstwhile adult woman had 2 pumpkins, i pumpkin was minor in addition to the other i was big. Bawang Putih had to conduct one.

Suatu pagi, Bawang Putih sedang mencuci baju di sebuah sungai. Secara tidak sengaja, pakain ibuya terhanyut ke sungai. Dia sungguh kawatir sehingga dia menyusuri sungai untuk menemukan pakaian tersebut. Akhirnya dia bertemu dengan wanita tua dia mengatakan dia akan memberikan kembali pakainnya kembali jika dia membantu wanita tua tersebut melakukan pekerjaan rumah tangga. Bawang Putih membantunya dengan senang hati. Setelah segala sesuatu selesai, Wanita tua tersebut mengembalikan pakaiannya. Dia juga memberikan Bawang Putih hadiah. Wanita tua terebut mempunyai dua buah Labu, satu Labu berukuran kecil dan satunya lagi berukuran besar. Bawang Putih Memilih yang kecil.

Bawang Putih was non a greedy girl. So she took the minor one. After thanking the erstwhile woman, Bawang Putih in addition to then went home. When she arrived home, her pace woman nurture in addition to Bawang Merah were angry. They had been waiting for her all twenty-four hours long. Bawang Putih in addition to then told virtually the clothes, the erstwhile woman, in addition to the pumpkin. Her woman nurture was actually angry thence she grabbed the pumpkin in addition to smashed it to the floor. Suddenly they all were surprised. Inside the pumpkin they flora jewelries. “Bawang Merah, hurry up. Go to the river in addition to throw my clothe into the water. After that, discovery the erstwhile woman. Remember, you lot cause got to cause got the large pumpkin,” the pace woman nurture asked Bawang Merah to create just the same equally Bawang Putih’s experience. Bawang Merah directly went to the river. She threw the clothe in addition to pretended to search them. Not long after that, she met the erstwhile woman. Again she asked Bawang Merah to create household chores. She refused in addition to asked the erstwhile adult woman to hand her a large pumpkin. The erstwhile adult woman in addition to then gave her the large one. Bawang Merah was thence happy. She ran really fast. When she arrived home, her woman nurture was impatient. She straight smashed the pumpkin to the floor. They were screaming. There were a lot of snakes within the pumpkin! They were actually scared. They were afraid the snakes would seize alongside teeth them. “Mom, I mean value God but punished us. We had done bad things to Bawang Putih. And God didn’t similar that. We cause got to apologize to Bawang Putih,” said Bawang Merah.

Bawang Putih adalah bukan seorang gadis yang rakus. Sehingga dia mengambil yang kecil. Setelah berterimakasih pada wanita tua itu, Bawang Putih kembali ke rumahna. Etika dia sampai di Rumah, Ibu tiri dan Bawang merah marah. Mereka berdua telah menunggu selama seharian. Bawang Putih kemudian menceritakan tentng pakaian, wanita tua dan labu. Ibu nya kemudian sangat marah sehingga dia merebut Labu tersebut dan membantingnya ke lantai. Tiba tiba mereka semua terkejut. Didalam labu tersebut mereka menemukan perhiasan. “ Bawang Merah, segeralah. Pergi ke sungai dan lemparkan pakaian Pakaianku ke dalam sungai. Setelah itu, cari wanita tua . ingat, kamu harus mengambil labu yang besar.,” ibu tirinya meminta Bawang Merah untu melakukan hal yang sama dengan pengalaman Bawang Putih. Bawang Merah dengan segera pergi ke sungai. Dia melempar pakaian dan berpura pura untuk mencarinya. Tidak lama setelah melakukan itu., dia bertemu dengan wanita tua. Lagi wanita tua tersebut menyuruh Bawang Merah untuk melakukan pekerjaan rumah tangga.. dia menolak dan meminta Wanita tua untuk memberinya labu yang besar. Wanita Tua kemudian memberinya yang besar. Bawang merah sangat senang. Dia berlari dengan sangat cepat. Ketika dia sampai di rumah, ibunya sudah tidak sabar. Dia langsung membanting Labu tersebut ke dalam lantai. Mereka semua menjerit. Ada beberapa ular didalam labu tersebut. Mereka semua ketakutan. Mereka takut ular tersebut akan menggigit. .” ibu, saya rasa Tuhan telah menghukum kita. Kita telah melakukan hal hal buruk pada Bawang Putih. Dan Tuhan tidak menyukainya. Kita harus meminta maaf kepada Bawang Putih,” kata bawang Merah.

Finally both of them realized their mistakes. They apologized in addition to Bawang Putih forgave them. Now the menage unit of measurement is non pathetic anymore. Bawang Putih decided to sell all the jewelries in addition to used the coin for their daily lives.

Akhirnya mereka berdua menyadari kesalahannya. Mereka meminta maaf dan Bawang Putih memaafkan mereka. Sekarang keluarg tersebut tidak miskin lagi. Bawang Putih memutuskan untuk menjual semua perhiasan dan menggunakan uang tersebut untuk kebutuhan sehari – hari.

Disqus Comments